TANJUNG REDEB, Borneo Post – Guna memastikan Indonesia maju dan lebih baik, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, Bersama rombongan lakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Berau dengan tujuan RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb. Kamis (26/9/2024).
Kunjungan orang nomor satu di Republik Indonesia di RSUD Abdul Rivai tersebut didampingi langsung oleh Pj Bupati Berau Sufian Agus, Kapolres Berau AKBP Steyven Jonly Manopo, Danrem 091/ Aji Surya Natkesuma Brigjen TNI Anggara Sitompul, serta Danlantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Ferry Supriady serta direktur RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb.
Usai melakukan tinjauan khusus terhadap beberapa fasilitas yang ada di RSUD, Kepada awak media dirinya mengatakan, seperti yang ia lihat pada kesempatan tersebut, bahwa untuk Rsud Abdul Rivai sendiri dikatakannya sangat baik, karena telah memiliki masterplan untuk mengembangkan RSUD itu sendiri ke tahap yang lebih baik lagi.
“Untuk Rumah Sakit di Berau ini menurut saya sangat baik, apalagi berdasarkan info dari direkturnya langsung bahwa RS ini telah memiliki Masterplan untuk memajukan RS,” ucapnya.
Namun, ia juga mengatakan bahwa dirinya menemukan beberapa alat kesehatan yang harusnya sudah mengalami peremajaan namun tetap di gunakan sebagai penunjang kesehatan masyarakat.
“Ada beberapa alat kesehatan yang harusnya sudah diganti seperti alat CT Scan yang ada, infonya saja alat tersebut sudah digunakan selama 14 tahun, harusnya perlu pembaruan,” ujarnya.
Dirinya pun berjanji akan mengusahakan pembaruan alat CT Scan tersebut di tahun ini dan kalau pun tidak sempat ditahun ini, dirinya akan mengupayakannya di tahun depan atau di Pemerintahan baru 2025 mendatang.
“Selain CT Scan ada beberapa alat lain juga yang perlu di perbaharui yaitu Fomogarafi, kep plent hingga perlengkapan ICU, semua akan disiapkan oleh pemerintah daerah,” jelasnya.
Nanti kedepannya dirinya akan berbicara langsung kepada Presiden Republik Indonesia yang terpilih untuk menyiapkan anggaran dari APBN agar fisiknya bisa segera dikejakan dan cepat selesai.
“Doakan saja agar prosesnya nanti berjalan lancar,” pintanya.
Sedangkan, menanggapi kasus persoalan cuci darah yang memang belum bisa maksimal di kabupaten Berau, jokowidodo menjawab bahwa sebenarnya semua Rumah Sakit itu sama dan memiliki kelemahan yang sama, persoalan kurang Maksimalnya Cucu Darah Di Kabupaten Berau sama dengan persoalan yang di alami oleh Rumah Sakit lain.
“Saya rasa kementerian kesehatan akan melakukan tahapan-tahapan dalam menyelesaikan persoalan itu,” tutupnya.