Madri Pani Sebut Pemindahan PKL Eks.Dermaga Sanggam Merupakan Korban Kebijakan Pemerintah

TANJUNG REDEB, BorneoPost – “Harusnya pemerintah daerah punya perhatian terhadap pelaku usaha UMKM atau Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kabupaten berau terkhusus PKL eks Dermaga sanggam yang sekarang pindahkan ke depan polres Tanjung Redeb, untuk diketahui saja para PKL tersebut juga merupakan korban kebijakan pemerintah daerah”

Hal tersebut di katakan langsung oleh Madri Pani, selaku ketua DPRD kabupaten berau, ketika usai menggelar hearing bersama PKL dan instansi terkait pada Kamis (6/4/2023) di ruang rapat gabungan fraksi kantor DPRD Berau.

Kepada media ia mengungkapkan, Bahwasanya sebelumnya kurang lebih 11 orang pelaku UMKM atau PKL yang ada di kabupaten berau tepatnya PKL eks Dermaga sanggam, mendatangi kediaman nya di rumah dinas DPRD Berau dan mengaku tempat usahanya tersebut di pindahkan Oleh Pemda ke lokasi yang bertempat di depan polres. Yang dimana para PKL tersebut memiliki keresahan selama menempati tempat yang menurutnya teramat tidak layak tersebut.

“padahal para PKL yang ada tersebut sudah berjualan selama 20 tahun di Berau ini,”jelasnya.

Dilanjutkannya, harusnya hal-hal seperti ini bisa menjadi perhatian bagi Pemda, bagaimana kita mau meningkatkan perkembangan kabupaten berau sedangkan permasalahan 11 PKL ini saja tidak bisa kita urus dengan baik, dan setelah hearing bersama yang dilakukan kita menemukan bahwa para PKL tersebut merupakan Korban kebijakan pemerintah daerah.

“yang dimana sebelum nya di janjikan bahkan sudah di anggarkan untuk ditempatkan di lokasi jalan S.A.Maulana tiba-tiba lokasi tersebut di tempati oleh bangunan Rumah Sehat dan sampai sekarang pun Rumah sehat yang di bangun tersebut belum ada AMDAL nya samasekali,”jelas politikus partai Nasdem tersebut.

Di kesempatan tersebut, Madri Pani juga meminta kepada lurah kelurahan Bugis serta camar, keterwakilan BPKAD, dinas perhubungan dan koperindagkop agar wacana arial arah timur pelabuhan sanggam itu di jadikan pusat kuliner supaya tempat tersebut bisa terlihat bangus.

“jadi tidak terkesan menyeramkan dikala malam, dan para PKL juga bisa berjualan kembali di lokasi tersebut,”pungkasnya.(PiN/ADV)

Exit mobile version