TANJUNG REDEB,Borneo Post – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Saga menyorori keluhan masyarakat Kecamata Gunung Tabur terkait proyek yang dinilai abal-abal.
Sebab, beberapa titik proyek yang berada tepat di Jalan Tipalayo, RT 15, Gunung Tabur ditemukan sudah mengalami keretakan dan ketebalan pada cor tidak sama. Halini pun menuai protes dari warga setempat dan dinilai abal-abal.
Ketua Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Saga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau lebih aktif dalam memberikan pengawasan terhadap kontraktor.
“Kita dari dulu sudah selalu mengingatkan dengan PUPR, kalau ada proyek yang tidak sesuai spek harus segera di benahi,” tegasnya, Rabu (13/9/2023).
Diakuinya, PUPR Berau memang sudah menegur kontraktor agar segera membenahi kerusakan ataupun yang tidak sesuai spek. Namun, pada kenyataan dilapangan tidak sesuai. Maka, tegas dia, pihak PUPR harus lebih aktif dalam melakukan pengawasan.
Sebab, pengawasan dalam pengerjaan proyek itu adalah ranah dari Dinas PUPR selaku penunjuk dan penyedia proyek yang di kerjakan oleh pihak kontraktor.
“Pengawasan harus lebih intensif lagi. Kalau di kerjakan asal-asalan yang di rugikan tentu masyarakat. Baru beberapa tahun di gunakan fasilitas tersebut namun sudah mengalami kerusakan,” Bebernya.
Selain itu, kata saga, sebelum pengerjaan proyek tentunya dilakukan pengkajian guna kelancaran pada saat pengaplikasian dilapangan. Tetapi, jika didapati pengerjaan tidak sesuai dalam evaluasi, mestinya, pihak PUPR wajib menegur jangan sampai ada pembiaran.
“tidak hanya proyek yang ada di Gunung Tabur saja, semua proyek harus betul-betul di awasi,” katanya.
Ia berharap, Dinas PUPR agar gencar melakukan pengawasan lebih ekstra terhadap para kontraktor agar semua proyek dapat terstruktur dengan baik.
“Saya berharap kepada konsultan perencana dan Dinas PUPR agar lebih gencar melakukan pengawasan terhadap proyek yang berlangsung agar sesuai rencana tidak asal mengerjakan,” tutupnya. (PiN/ADV)