TANJUNG REDEB, BorneoPost – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Berau meninggalkan kesan mendalam, khususnya bagi ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Tanjung Redeb.
Dalam upacara yang digelar di GOR Pemuda, Minggu (17/8/2025), Bupati Berau Sri Juniarsih hadir menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) remisi bagi para WBP. Momen itu kian istimewa karena tiga orang WBP dinyatakan bebas setelah mendapatkan pengurangan masa hukuman.
Ketiganya tampak terharu saat menerima SK remisi. Air mata jatuh, seolah kebebasan yang diraih bertepatan dengan perayaan kemerdekaan menjadi hadiah tak ternilai.
“Semoga pemberian remisi ini menjadi titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Terutama bagi yang hari ini bebas, jadikan kebebasan itu sebagai anugerah. Jangan sampai kembali melakukan kesalahan yang sama,” pesan Bupati Sri Juniarsih.
Kepala Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb, Yudhi Khairudin, menjelaskan, pada momentum 17 Agustus kali ini, sebanyak 472 WBP mendapat remisi umum dengan pengurangan masa hukuman antara satu hingga enam bulan. Sementara 497 WBP menerima remisi dasawarsa, mulai dari tiga hingga 90 hari.
“Dari 647 penghuni rutan, hampir seluruhnya mendapatkan remisi, meski dalam besaran yang berbeda. Untuk tiga orang yang langsung bebas, semuanya merupakan narapidana kasus pencurian,” terang Yudhi.
Yudhi menegaskan, remisi bukan hanya soal administrasi, tetapi juga menjadi awal dari tanggung jawab baru bagi mereka yang kembali ke masyarakat.
“Jangan sia-siakan kesempatan kedua ini. Hidup itu pilihan, dan hari ini mereka diberi kesempatan untuk memilih jalan yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar para WBP yang memperoleh kebebasan tidak melupakan pengalaman selama menjalani pembinaan di rutan. Menurutnya, masa hukuman harus menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi.
“Keluarga menunggu, masyarakat juga menanti. Buktikan bahwa kalian bisa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat,” pungkas Yudhi.
