Ribuan Driver Ojol Geruduk Kemenhub dan DPR, Tuntut Regulasi dan Tarif yang Adil

Jakarta, BorneoPost — Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta, Rabu (17/9/2025). Massa aksi berangkat dari Markas Garda di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat, lalu bergerak menuju Istana Presiden, Kementerian Perhubungan, hingga DPR/MPR RI.

Sekitar 2.000 driver diperkirakan hadir dalam aksi ini, dengan 100–200 di antaranya melakukan konvoi motor. Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB juga dibarengi mogok kerja, sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintah dan legislatif agar segera menanggapi tuntutan mereka.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan ada tujuh poin utama yang disuarakan. Di antaranya, mendesak agar Rancangan Undang-Undang Transportasi Online masuk ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025–2026, serta menuntut pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi yang dianggap gagal melindungi kepentingan para pekerja transportasi daring.

“Kami ingin keadilan dalam regulasi dan penetapan tarif. Saat ini, kebijakan yang ada masih lebih menguntungkan aplikator dibanding pengemudi. Pemerintah harus hadir memberi solusi, bukan membiarkan kami berjuang sendiri,” tegas Igun dalam orasinya.

Aparat kepolisian dan petugas keamanan gabungan telah disiagakan di berbagai titik strategis untuk mengantisipasi kemacetan dan menjaga ketertiban jalannya aksi. Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan rute alternatif, mengingat jalur utama menuju DPR diperkirakan padat hingga siang hari.

Unjuk rasa ini kian mendapat sorotan karena bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional, yang seharusnya menjadi momentum evaluasi sistem transportasi di Indonesia. Para driver berharap, aksi ini dapat membuka jalan menuju regulasi yang lebih adil, efisien, dan aman bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi daring.

Exit mobile version