Berau, HarianBorneo – Menjelang ramadhan banyak masyarakat khawatir akan langkanya LPG 3 kg. Hal ini, disebabkan karena beberapa waktu lalu LPG 3 kg sangat sulit didapatkan.
Namun, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau telah memastikan pasokan LPG 3 kg atau yang sering disebut gas melon akan aman hingga Lebaran. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan Diskoperindag Berau, Hotlan Silalahi saat ditemui tim liputan, Rabu (19/02/2025).
Dirinya mengatakan telah mengumpulkan laporan dari distributor dan hasilnya menunjukkan bahwa stok LPG 3 kg cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran. ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak membeli berlebihan.
Lebih lanjut , Ia juga menjelaskan bahwa meskipun ada peningkatan permintaan selama Ramadan, Pemerintah juga memastikan tidak ada kekurangan pasokan.
Terkait kebijakan baru yang berlaku sejak 01 Februari 2025 tentang larangan pengecer menjual LPG 3 kg, Hotlan katakan bahwa Presiden telah mencabut larangan tersebut. Sehingga sekarang pengecer diperbolehkan berjualan LPG 3 kg dengan syarat menjadi sub dari sub-penyalur atau pangkalan, dan mengikuti prosedur perizinan yang sama.
Selain itu, Diskoperindag juga menghimbau kepada para pengecer agar harga LPG 3 kg bersubsidi mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Bupati Berau.
Adapun unutk Harga Eceran Tertinggi untuk beberapa kecamatan di Berau, yakni :
- Tanjung Redeb: Rp 25.000
- Gunung Tabur (Batu-Batu): Rp 28.300
- Sambaliung (Mangkajang): Rp 28.000
- Sambaliung (Tumbit Dayak): Rp 28.500
- Teluk Bayur (Labanan): Rp 28.000
- Teluk Bayur (Tumbit Melayu): Rp 28.000
- Kelay: Rp 31.500
- Pegah: Rp 30.500
- Tanjung Batu (Darat): Rp 30.500
- Pulau Derawan (Laut): Rp 36.000
- Tabalar: Rp 30.500
- Biatan: Rp 32.000
- Talisayan: Rp 34.000
- Batu Putih: Rp 37.000
- Biduk-Biduk: Rp 40.000
- Maratua (Laut): Rp 38.000
Dengan harga HET yang telah di tentukan, Hotlan menyebut Diskoperindag Berau akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap sub-penyalur dan pengecer, terutama menjelang Ramadan.
“Jangan sampai ada pihak yang bermain curang yang dapat menyebabkan kelangkaan atau lonjakan harga.” Tandasnya.
Suci/Rdk