Anggaran Pembangunan RS Jadi Atensi, Syarifatul: Jangan hanya Mengejar Penganggaran Besar Tapi Tidak Ditindaklanjuti

TANJUNG REDEB, Borneopost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah menetapkan lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Berau, akhir tahun lalu. Lokasi yang ditunjuk yakni di lahan eks Inhutani Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sei Bedungun Kecamatan Tanjung Redeb, seluas 10 hektare.

Dengan penetapan lahan rumah sakit ini, maka pembangunannya akan segera di mulai. Tahap pertama dimulai pada 2023, dengan anggaran sebesar Rp 300 miliar, sesuai dengan kesepakatan antara Pemkab dan DPRD Berau menggunakan skema tahun jamak atau multiyears 2022-2024. Kemudian tahap kedua dengan pagu anggaran Rp 415 miliar dan tahap tiga dengan pagu anggaran Rp 181 miliar.

Besarnya anggaran pembangunan rumah sakit baru itu jadi perhatian DPRD Berau. Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah mengatakan, rencana pembangunan rumah sakit itu jadi atensi khusus pihaknya. Hal ini juga sejalan dengan arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa DPRD perlu mengawasi proyek tersebut karena akan menelan anggaran besar.

“Rumah sakit ini akan dilelang. Ini kan menyerap anggaran ratusan miliar.
Jadi pesan dan wanti-wanti dari KPK, proyek ini nantinya betul-betul bermanfaat,” jelas Syarifatul, belum lama ini.

“Kita diingatkan jangan hanya mengejar penganggaran besar tapi kedepan tidak ditindaklanjuti,” lanjutnya.

Karena itu, lanjut Sari -sapaan akrabnya- selain merealisasikan pembangunan rumah sakit, hal yang tak kalah penting untuk dipersiapkan pemkab yakni sumber daya manusia (SDM) dan alat kesehatannya.

“Jadi yang harus diperhatikan dan dipersiapkan pertama adalah SDM dan alkesnya,” tegasnya.

Dengan begitu, ketika rumah sakit yang baru jadi, SDM dan alkes yang dibutuhkan sudah siap. “Sehingga pembangunannya betul-betul bermanfaat dan tidak terkesan mangkrak,” ujar politikus Partai Golkar ini.

Diketahui pelaksanaan penetapan lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru di eks lahan PT Inhutani, dipimpin Bupati Berau Sri Juniarsih, Desember 2022 lalu. Bupati menyebut fokus pembangunan rumah sakit bukan tanpa alasan. Pasalnya, jumlah penduduk Berau terus bertambah. Ditambah lagi, Berau saat ini sebagai penyokong wisata untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dilanjutkannya, keberadaan RSUD dr Abdul Rivai dengan tipe C, dianggap masih kurang maksimal. Sehingga butuh tambahan rumah sakit yang lebih besar dengan peralatan yang lebih lengkap, dengan tipe yang lebih tinggi. (Ant/ADV)

Exit mobile version