TANJUNG REDEB, BORNEOPOST – Perlu Perhatian khusus bila suatu daerah ingin tetap menjaga kestabilan pangan agar tetap memenuhi kebutuhan pangan nya, seperti yang saat ini dirasakan kabupaten Berau sendiri. Untuk itu berbicara tentang kestabilan pangan yang ada dikabupaten Berau, M.Yusuf selaku anggota DPRD Berau yang membidangi persoalan pangan di kabupaten berau sendiri,mengatakan,Bahwasanya Berbicara terkait pemenuhan pangan dikabupaten Berau sendiri sampai saat ini yang ia ketahui tidak bermasalah sedikitpun, artinya sampai saat ini pemenuhan pangan masih bisa dikatakan stabil.
“Meskipun ada penurunan namun tidak terlalu signifikan sampai-sampai tidak berpengaruh pada sektor pasar,”jelasnya.
Tetapi yang harus kita perhatikan yakni bagai mana menjaga kestabilan pangan untuk kedepannya, dan kita ketahui untuk saat ini saja algoritma pangan sendiri masih stack di angka standard.
“Seandainya produksi pangan kita di atas standar kan bisa lebih baik lagi,”ucapnya.
Oleh karena itu, menurutnya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hal-hal penunjang stabilisasi pangan yang ada di Berau yakni, dengan adanya pembenahan kembali sistem pertanian pangan yang ada, artinya bagaimana caranya agar animo petani-petani yang ada bisa kita respon dengan baik.
“Disinilah peran dari petugas-petugas pertanian sangatlah di butuhkan, sebagaimana harusnya seperti dulu di setiap kampung ditempatkan beberapa orang yang biasa dikenal dengan nama penyuluh pertanian,”katanya.
Yang dimana tugas utamanya adalah membantu masyarakat yang sedang memproduksi pangan melalui pertanian ataupun perkebunan dan selalu siap kapanpun dibutuhkan oleh petani kita.
“Beberap kali saya menjajaki di beberapa kampung yang memproduksi pangan, petugas yang dimaksud tersebut sangat langka keberadaannya,”imbuhnya.
Untuk itu, Yusuf berharap khususnya untuk pemerintah daerah agar dapat membenahi kembali petugas-petugas pertanian yang ada, agar para petani juga bisa merasa bahwa dirinya juga di perhatikan oleh pemerintah.
“Jadi pelaku Usaha pertanian pangan tidak beralih ke sektor perkebunan sawit karena merasa tidak di dukung oleh pemerintah daerah nya,”Bebernya.
Selain itu,tidak kalah penting baginya peran aktif dari pemerintah daerah sendiri yakni berupa bantuan-bantuan bibit unggul,pupuk yang baik atau pun pembebasan lahan khusus pertanian yang
Ada.
“Jadi peran aktif pemerintahlah yang menjadi kunci keberhasilan sektor pangan di suatu daerah,”ungkapnya.(PiN/ADV)