TANJUNG REDEB, Borneopost.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Berau telah melakukan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Pemilihan Ketua Umum KONI Berau periode 2023-2027, Minggu (19/2/2023) lalu.
Namun Musorkab itu masih menyisakan persoalan. Sebab dari 64 cabor dibawah naungan KONI Berau, sebanyak 43 cabang olahraga menyatakan menolak hasil Musorkab yang menetapkan La Ode Ilyas sebagai Ketua Umum KONI Berau periode 2023-2027.
Kisruh Musorkab KONI Berau itu pun mendapat tanggapan Praktisi Olahraga Berau, Bastian. Dikatakannya, ada situasi tidak elok dipertontonkan dalam Musorkab tersebut. Sebab sempat terjadi situasi memanas antar peserta Musorkab.
“Memang ada kisruh, dan itu hal biasa, hal lumrah. Jadi kalau ada penolakan itu sah-sah saja,” katanya, Selasa (21/2/2023).
Terkait mekanisme yang dipahaminya, lanjut Bastian, ada kerancuan dalam proses Musorkab KONI Berau itu. Dimana pada akhir sidang, seharusnya hasil Musorkab diserahkan ke pengurus KONI Provinsi Kaltim sebagai bentuk legitimasi Musorkab.
“Tapi itu tidak dilakukan, karena pengurus KONI Provinsi Kaltim meninggalkan ruang sebelum sidang berakhir. Ketua terpilih harusnya dikukuhkan provinsi. Itu tidak terjadi saat akhir sidang,” jelasnya.
“Harus dipahami bahwa pengurus provinsi tidak melegitimasi hasil akhir sidang,” tegas pria yang pernah menjadi pengurus KONI Berau periode 2011-2015 dan Ketua Cabor Renang.
Terkait hasil Musorkab KONI Berau yang mendapat penolakan oleh sebagian besar cabor, menurut Bastian penentunya ada pada KONI Provinsi Kaltim.
Karena itu, Bastian mendorong KONI provinsi menunjuk karateker yang akan menindaklanjuti kisruh dan menentukan ketua terpilih.
“KONI Provinsi Kaltim perlu menunjuk karateker untuk menangani kisruh ini,” tegasnya.
Seperti diketahui, La Ode Ilyas ditetapkan sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Berau periode 2023-2027 secara aklamasi pada Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Berau yang digelar di Ballroom Hotel Exclusive, Tanjung Redeb, Minggu (19/2/2023).
Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Berau Nomor KEP-07/MUSORKAB-BERAU 2023 tentang Penetapan Ketua Umum Terpilih KONI Berau Masa Bakti 2023-2027.
Namun, penetapan ini tidak sepenuhnya diterima peserta Musorkab KONI 2023. Dari 64 cabang olahraga dibawah naungan KONI Berau, 43 cabor menyatakan penolakan lantaran keputusan penetapan Ketua Umum KONI Berau dinilai tidak sah dan cacat hukum.
“Kami akan buat gugatan. Keputusan itu tidak sah dan cacat hukum,” tegas Efendi, Sekretaris Pimpinan Presidium Sidang Musorkab KONI Berau, mewakili cabor yang menyatakan penolakan, Senin (20/2/2023).
Menurut Efendi, ada beberapa poin yang membuat keputusan sidang tidak sah. Seperti saat pembacaan keputusan dan ketuk palu penetapan, perwakilan KONI Provinsi Kaltim tidak hadir.
“Saya sebagai sekretaris presidium sidang juga tidak berada di ruangan.
Itu menyalahi aturan, terutama tidak ada tanda tangan saya di keputusan akhir,” jelasnya.
“Waktu penetapan atau keputusan sidang juga sudah melewati waktu Musorkab. Penetapan sudah masuk tanggal 20 Februari, sementara pelaksanaan Musorkab 19 Februari. Jadi itu tidak sah ditetapkannya. Sudah lewat waktu,” tegasnya lagi.
Menurut Efendi, dari awal pelaksanaan Musorkab, sudah terlihat ada pengondisian. Bahkan terlihat pimpinan presidium sidang memihak kepada calon yang ditetapkan.
“Dari awal saya sebagai sekertaris presidium saya katakan ada interupsi dari peserta. Tapi tidak digubris. Sehingga apapun usaha teman-teman untuk menolak, pimpinan selalu berdalih dan menolak. Sampai akhir Musorkab terlihat selalu ego dan pengondisian,” jelasnya.
“Ketua panitia juga sudah merencanakan menunda Musorkab. Tapi dua orang presidium sidang bersikeras mau melanjutkan. Padahal situasi saat itu sedang memanas,” lanjutnya.
Atas keputusan penetapan ketua KONI Berau itu, mereka berencana akan membuat petisi penolakan dan melayangkan gugatan.
“Kalau perlu kami buat KONI tandingan. Peserta kami lebih banyak dari pada yang setuju hasil Musorkab,” pungkasnya.
Usai ditetapkan, La Ode Ilyas menyampaikan, meski dalam Musorkab KONI 2023 terjadi persaingan, namun ia berharap pengurus KONI dan cabang olahraga tetap solid dalam memajukan olahraga.
“Saya tidak bisa bekerja sendiri. Mari bergandeng tangan. Setelah pemilihan lupakan perbedaan,” katanya. (Hbp)