TANJUNG REDEB, Borneo Post – Guna bertujuan untuk penguatan demokrasi suatu daerah, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Husin Djufrie, menggelar diskusi publik dengan tema “Disentralisasi dan Otonomisasi Di Era Reformasi” bersama masyarakat Tanjung Redeb, yang di gelarnya di Jalan Pulau Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kaltim, pada Sabtu ( 22/3/2025).
H.Sappe, selaku moderator yang bertugas dalam kegiatan tersebut mengatakan, dirinya berterma kasih atas kehadiran tamu undangan selaku Narasumber, yang bersedia menyempatkan waktu mereka untuk hadir di acara diskusi bersama yang di bawakan nya tersebut.
H.
“Tanpa mengurangi rasa hormat kami selaku penyelenggara saya ucapkan selamat datang untuk bapak Drs. Salim selaku kepala Kesbangpol Berau bersama bapak Said Alwi selaku Narasumber pada diskusi kita hari ini,” ucapnya.
Tanpa membuang-buang waktu, moderator memberikan waktu dan kesempatan kepada Husin Djufri untuk membuka acara sekaligus menyapa masyarakat yang telah hadir dalam diskusi publik tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Husin menyampaikan, dirinya berterimakasih atas kesediaan masyarakat yang telah hadir dalam kegiatannya tersebut.
“Terimkasih untuk masyarat yang telah bersedia untuk hadir pada hari ini, pada kesempatan ini kita akan mempertajam pengetahuan kita tentang Demokrasi daerah secar bersama-sama,” ujarnya.
Selain itu, Husin juga menjelaskan, pentingnya penguatan demokrasi di tengah masyarkat kabupaten berau sendiri adalah agar masyarakat bisa mengetahui hak-hak nya mereka yang bisa mereka tagih kepada anggot dewan.
“Misalnya ingin mengadu masalh liangkungannya, tentang pendidikan atau kesehatan, bisa mereka adukan kepada anggota dewan yang telah dipilihnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, demokrasi yang akan pi pahamkan kepada msyarakat pada pesempatan tersebut adalah agar masyarat paham tata cara dan kepada siapa masyarakat harus mengadu atau menyampaikan aspirsinya.
“Sebagian masyarak masih banyak belum tahu bagaimana cara menyampaikan aspirasi mereka terhadap anggota dewan yang di pilih nya. Jado dengan adany kegiatan ini masyarakat akan diajarkan tata cara dan kemana bila ingin menyampaikan aspirasi mereka,” terangnya.
Adapun inti dari kegiatan yang ia gelar tersebut, Husin Djufri mengatakan, agar masyarakat bisa mengetahui haknya terhadap anggota dewan yang telah di pilih nya dan lebih memahami tugas dan poksi anggota dewan di daerahnya.
“Jangan sampai masyarakat hany diam saja apabila sedang menghadapi masalah sosial yang ada di lingkungannya masing-masing,” pungkasnya.
Dikesempatan berikutnya, di waktu dan kesempatan yang sama serta mendapatkan izin dari moderator, Drs. salim selaku Narasumber Pertama juga menyampaikan, untuk saat ini Demokrasi yang dimiliki saat ini sudah bisa dikatakan sangat kuat, hanya saja sistem penyalurannya saja yang masih lemah.
“Artinya lemahnya penyaluran itu sendiri karena masyarakat banyak belum mengetahui bagaimana dan ke siapa meraka harus menyampaikan aspirasi mereka,” katany.
Selanjutnya, Salim mengatakan, pada kesempatan tersebut adalah cara yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tata cara menyampaikan aspirasi mereka secara demokrasi kepada dewan yang telah dipilih.
“Mayarakat Berau saat ini telah memiliki Tiga anggota dewan yang telah terpilih di DPRD Kaltim jadi tinggal bagaiman cara masyarakat menyampaikan aspirasinya secara demokrasi yang baik dan benar, tentunya akan kita ajarkan pada kesempatan ini,” paparnya.
Salim mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat sebelum memilih anggota dewan yang ingin mereka pilih adalah mereka harus memiliki kontak dan jaringan yang bisa menghubungkan mereka kepada anggota dewan yang ingin di pilih.
“Agar memudahkan akses mereka dalam menyampaikan aspirasi mereka nantinya,” paparnya.
Salah satu cara yang baik menurut Demokrasi yang baik adalah melalui acara seperti ini dan anggota dprd terpilih juga akan merasa lebih baik bila menerima aspirasi melalui acara seperti ini.
“Silahkan melakukan demokrasi seperti unjuk rasa apabila memiliki jalan yang buntu,” ungkapnya.
Mengingat waktu yang tidak cukup lama, kembali moderator memberikan waktu dan kesempatan kepada Narasumber selanjutnya, yakni bapak Said Alwi, pada kesempatan tersebut bapak Said menyampaikan, pentingnya demokrasi yang baik adalah menjauhkan masyarakat dari sikap anarkis yang dimiliki masyarakat.
“Sesungguhnya banyak cara menyampaikan aspirasi tanpa harus melakukan anarkis, contohnya saja seperti kegiatan kita hari ini,” jelasnya.
Jadi intinya, demokrasi yang baik adalah demokrasi yang tersalurkan dengan baik dan benar serta memiliki adab atau cara yang bisa di terima oleh sang penampung aspirasi.
“Kita percaya anggota dewan yang kita pilih akan lebih seang menerima aspirasi dengan cara seperti kegiata pada hari ini dari pada dengan cara ujuk rasa seperti di kantor DPR,” pungkasnya,