Rupiah Harus Berdaulat di Negeri Sendiri

Samarinda, Borneo Post – Bank Indonesia (BI) kembali menggelar acara CBP (Cinta Bangga Paham Rupiah) Summer (Sekolah Unggul Membangun Makna Edukasi Rupiah) Festival dan Pekan Qris Nasional dari tanggal 15 sampai 18 Agustus 2024, yang berlangsung di Halaman TVRI Kalimantan Timur, Sempaja Selatan, Samarinda. Pada Minggu (18/8/2024).

Acara penutupan yang berlangsung pada malam Senin ini dimeriahkan oleh ratusan warga Samarinda beserta perwakilan dari beberapa perangkat daerah dan juga sejumlah perwakilan peserta dari 4 Kabupaten Kota di Kaltim yang memenangkan lomba pada acara ini. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh band lokal ternama yaitu Jikustik dan Red Cherry.

Fadillah Sutrisno, selaku Administrasi BI Kaltim menyatakan, jika kegiatan ini memusatkan perhatian pada anak-anak muda yang berpendidikan di zaman sekarang.

“Target kami adalah anak-anak muda lebih cinta, bangga, dan paham untuk mentrasaksikan rupiah dengan cara yang lebih digital. Ini platform mereka untuk bertransaksi rupiah sebagai bentuk cinta NKRI”, ucap Fadil panggilan akrabnya.

Adapun acara ini diikuti oleh perwakilan siswa-siswi dari berbagai kota yakni, SMAN 2 Samarinda, SMAN 2 Bontang, SMAN 2 Sangatta Utara, SMAN 1 Tenggarong, SMAK Sunodia Samarinda, SMA YPK Bontang, SMAN 2 Muara Wahau, SMAN 1 Liat Kulu, SMAN 11 Samarinda, SMA YPVDP Bontang, SMA Prima YPPSB, SMA Karakter Bangsa Kukar.

“Untuk tahun ini ada 8 lomba, ada Lomba menggambar, Karya Tulis guru, konten CBP, kompetisi Band, atribut sekolah CBP, modern dance, story telling, cerdas cermat”, tambahnya.

“Cakupannya tahun ini juga lebih luas dan mengundang 3 wilayah Kabupaten kota Samarinda, Bontang, Kukar, dan Kutim”, sambungnya.

Dirinya juga menyebut, anggaran untuk kegiatan ini murni dari Bank Indonesia, dan bekerja sama dengan stakeholder yang terkait, dengan dinas pendidikan, dan ada juga dari beberapa UMKM yang ada di Kaltim.

Fadil berharap, seluruh peserta yang mengikuti kegiatan Summer Festival ini bisa terus berkompetisi menjadi generasi yang unggul, calon pemimpin masa depan, dan juga terus menggunakan transaksi sehingga rupiah bisa berdaulat di negeri sendiri dan juga jangan lupa bahwa cinta, bangga, paham rupiah tidak terlepas dari paham bertransaksi.

“Jadi transaksi tidak hanya menggunakan uang kertas dan juga logam tapi juga menggunakan Qris, Bifast, dan juga sistem pembayaran lainnya”, pungkasnya. (Delvi)

Exit mobile version