Soroti Lokasi TPA di Sultan Agung, Komisi III Minta Pemda Berikan Solusi Sementara Untuk Masyarakat Sekitarnya

TANJUNG REDEB, BorneoPost – Terhitung hingga saat ini wacana terkait pemindahan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tepat berada di jalan Sultan Agung,Tanjung Redeb Belum menemukan titik terang, Pasalnya wacana tersebut telah di canangkan sudah sejak lama.

Menganggapi hal demikian, M.Ichsan Rapi selaku anggota komisi III DPRD Berau, Angkat bicara menanggapi persoalan tersebut, dirinya mengatakan, Permasalahan ini sudah pernah di bahas di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Beberapa waktu lalu bersama stakeholder atau instansi terkait.

Dibenarkan nya , bahwasanya keberadaan TPA tersebut memang sudah tidak layak di fungsikan lagi, pasalnya keberadaan TPA tersebut juga masih didalam wilayah perkotaan Tanjung Redeb sendiri.

“Sedangkan harusnya seperti yang kita ketahui sendiri yang namanya TPA tersebut Tidak ada penempatannya untuk di dalam kota,alasan demikian juga sudah kita sampaikan di saat RDP beberapa waktu lalu,”Jelasnya pada BorneoPost.com

Dilanjutkannya, dilihat dari lokasi TPA tersebut juga bisa dikatakan kurang Strategis yang dimana alasan lainya, selain lokasi tersebut mudah over load, aroma yang ditimbulkan di kala cuaca hujan juga tidak sedap.

“Ini sudah kami sampaikan juga kepada eksekutif dalam beberapa pertemuan, dan masih menunggu prosesnya, saya pribadi setuju untuk pemindahan TPA dan saya yakin teman-teman lain juga setuju, karena kasihan warga yang ada disekitar TPA,” ucapnya

Pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini juga berharap, minimal ada penanganan khusus darurat yang dilakukan oleh Pemkab Berau agar tidak ada keluhan masyarakat terkait bau dan dampak limbah yang lari ke permukiman masyarakat sekitarnya.

Dirinya juga mengakui,Melihat kondisi keuangan dan birokrasi Berau saat ini memang untuk pemindahan TPA tersebut terbilang sulit, namun setidak nya dari pemerintah daerah sendiri harusnya memberi solusi untuk meminimalisir dampak yang di terima masyarakat akibat adanya TPA di lokasi tersebut.

“Seharunya ada penanganan awal, karena hal ini sudah sering dikeluhkan namun belum juga ada titik terangnya,” tegasnya.

Kendati demikian, Daeng Iccang-sapaan akrabnya, meminta agar Pemkab Berau bisa mengambil langkah secepatnya. Mengingat bahwa ini adalah keluhan masyarakat dan berpengaruh pada kesehatan juga.

“Jangankan kita, Orang luar yang ingin berwisata ke kabupaten Berau pun juga akan merasakan dampaknya bila lewat di daerah tersebut, kita juga nantinya malu dengan selogan kota SANGGAM Malah ada tempat demikian,”pungkasnya.(PiN/ADV)

Exit mobile version