Subroto Soroti Penurunan Aktivitas Tambak Udang, Dorong Keterlibatan Tenaga Ahli


TANJUNG REDEB, Borneo Post – Wakil Ketua II DPRD Berau, Subroto, menyoroti menurunnya aktivitas sektor tambak udang di Kabupaten Berau meskipun daerah tersebut memiliki potensi besar di bidang budidaya perikanan.

Ia menegaskan perlunya keterlibatan tenaga ahli guna mengoptimalkan pengelolaan tambak dan meningkatkan produktivitas petani tambak lokal.

“Memang kondisi Berau secara geografis memiliki potensi besar di bidang budidaya tambak udang,” ujar Subroto, menanggapi hasil riset Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya diungkapkan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, dalam kunjungannya ke Berau.

Kendati demikian, Subroto menyampaikan bahwa di lapangan masih ditemukan sejumlah kendala yang menyebabkan menurunnya aktivitas budidaya, terutama dalam sektor tambak udang.

Bahkan menurutnya, persoalan serupa juga terjadi di wilayah lain seperti Tarakan.

“Belum lama ini saya dari Tarakan, kondisi serupa juga dialami petani tambak di sana,” ungkapnya.

Salah satu isu utama yang dihadapi petani tambak adalah kestabilan kualitas air.

Subroto menjelaskan bahwa perubahan mendadak dalam kondisi perairan, seperti hujan setelah penyebaran bibit, dapat berdampak fatal terhadap kelangsungan hidup udang jika tidak ditangani secara tepat.

“Saya mendengar dari petani langsung, mereka mengatakan bahwa permasalahan ada di kestabilan air,” jelas Subroto.

“Contohnya ketika awal menyebar bibit lalu turun hujan, perlu ada perlakuan khusus. Jika dibiarkan maka bisa mati,” tambahnya.

Melihat tantangan ini, Subroto mendorong adanya kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah daerah, akademisi, dan petani tambak untuk menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa pengembangan sektor ini dapat menjadi solusi alternatif dalam memperkuat ekonomi lokal, terutama di tengah penurunan potensi sumber daya alam yang tidak terbarukan.

“Suka tidak suka, mau tidak mau kita harus beralih dan lebih peka terhadap potensi di daerah masing-masing. Kita tidak boleh terlalu bergantung pada sumber daya alam yang tidak terbarukan untuk ketahanan anak cucu kita di masa depan,” pungkasnya.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan pendampingan tenaga ahli, sektor tambak udang Berau diyakini dapat kembali bangkit dan menjadi tulang punggung ekonomi pesisir yang berdaya saing.(ADV)

Exit mobile version