TPS3R “RUPIAH” Jadi Tonggak Derawan Menuju Wisata Lestari

DERAWAN, BorneoPost – Pulau Derawan terus bertransformasi menuju destinasi wisata berkelas dunia yang bersih dan berkelanjutan. Salah satu langkah nyatanya diwujudkan dengan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) “RUPIAH” (Rumah Pilah Sampah Derawan), yang diresmikan melalui prosesi adat Suku Bajau serta peletakan batu pertama oleh Pemerintah Kabupaten Berau bersama WWF-Indonesia, Rabu (10/9/2025).

Pulau kecil berluas 44,6 hektare ini selama beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Tercatat, rata-rata timbulan sampah mencapai 11,16 ton per hari pada 2023, sebagian besar berasal dari 80 bangunan non-rumah tangga seperti hotel dan rumah makan. Seluruh sampah selama ini hanya diangkut ke Tanjung Batu, sehingga berpotensi mencemari kawasan konservasi perairan yang kaya ekosistem laut.

Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, menegaskan hadirnya TPS3R merupakan bukti komitmen masyarakat menjaga lingkungan. “Kami ingin Derawan tetap bersih, indah, dan lestari. Ini bukti bahwa pariwisata bisa berjalan beriringan dengan kelestarian lingkungan,” katanya.

Senada, Wakil Bupati Berau Gamalis menyebut pembangunan TPS3R tidak hanya penting bagi kenyamanan wisatawan, tetapi juga sebagai pionir pengelolaan sampah berkelanjutan di destinasi lain. “Keberadaan TPS3R ini diharapkan bukan hanya sekadar fasilitas, tapi mampu memberi nilai tambah ekonomi melalui daur ulang sampah,” ucapnya.

TPS3R “RUPIAH” berdiri di lahan 20 x 20 meter dengan bangunan inti seluas 15 x 10 meter. Fasilitasnya meliputi area pemilahan sampah organik dan anorganik, tempat pengolahan kompos, serta ruang penyimpanan sementara. WWF-Indonesia juga mendukung operasional TPS3R dengan bantuan triseda, mesin press sampah, eco bin, hingga papan informasi edukatif yang ditempatkan di lima titik strategis.

Menurut Candhika Yusuf, Marine Biodiversity Conservation Lead WWF-Indonesia, inisiatif ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah di pulau kecil lainnya di Indonesia. “Upaya ini tidak hanya menjaga kualitas lingkungan, tetapi juga melindungi ekosistem laut sebagai habitat spesies kunci sekaligus sumber penghidupan masyarakat,”jelasnya.

Dengan hadirnya TPS3R “RUPIAH”, Pulau Derawan menegaskan komitmennya menjadi destinasi wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Exit mobile version