TANJUNG REDEB, BorneoPost – Tradisi bakar ikan massal “Irau Manutung Jukut”, yang menjadi agenda utama peringatan Hari Jadi ke-72 Kabupaten Berau dan HUT ke-215 Kota Tanjung Redeb, dipastikan batal digelar tahun ini.
Penundaan dilakukan menyusul instruksi Kementerian Dalam Negeri yang membatasi kegiatan seremonial berskala besar.
Plt. Kepala Dinas Perikanan Berau, Maulidiyah, mengungkapkan keputusan ini terpaksa diambil meski persiapan acara sudah matang.
“Manutung Jukut sudah delapan kali terlaksana sejak 2014. Semua pihak sudah siap, mulai dari OPD, sekolah, organisasi masyarakat, hingga mitra swasta. Namun dengan kondisi nasional saat ini, kami harus tunduk pada arahan pusat,” jelasnya, Kamis (11/9/2025).
Meski batal, ribuan kilogram ikan yang terlanjur disiapkan tidak akan terbuang percuma. Dari kontrak pengadaan yang sudah berjalan, tercatat ada 3.700 kilogram ikan segar yang disediakan oleh Dinas Perikanan, ditambah 2 ton dari PT Berau Coal melalui program CSR.
“Total 5,7 ton ikan akan kami distribusikan kepada masyarakat rawan pangan. Jadi meski Manutung Jukut tidak terlaksana, manfaatnya tetap bisa dirasakan warga,” kata Maulidiyah.
Distribusi ikan direncanakan berlangsung pada 20 September 2025, bertepatan dengan momentum hari jadi daerah. Penyaluran akan difokuskan ke masyarakat di Kecamatan Segah dan Kecamatan Kelay.
“Insya Allah tanggal 20 nanti ikan disalurkan kepada warga yang betul-betul membutuhkan,” imbuhnya.
Maulidiyah menegaskan, penundaan tahun ini tidak mengurangi nilai tradisi Manutung Jukut yang sudah menjadi simbol kebersamaan masyarakat Berau. Ia berharap pada tahun depan acara ini bisa kembali digelar secara meriah.
“Manutung Jukut bukan sekadar pesta makan ikan gratis, tapi sudah menjadi identitas dan kebanggaan warga Berau. Mudah-mudahan tahun depan situasi lebih memungkinkan,” pungkasnya.