TANJUNG REDEB, Borneopost.com – Pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN UP3 Berau dikeluhkan warga. Tidak hanya soal pemadam yang terjadi terus menerus sejak sepekan terakhir. Pemadaman tidak sesuai jadwal yang dikeluarkan PLN UP3 Berau pun menuai protes.
“Saya bisa memaklumi pemadaman listrik saat ini. Karena memang ada pengurangan daya akibat pemeliharaan (pembangkit). Tapi kami sebagai warga minta supaya pemadaman dilakukan sesuai jadwal, sehingga kami sebagai pelanggan bisa antisipasi,” kata Elimuddin, warga Jalan Tanjung Baru II, Kelurahan Sambaliung, Selasa (21/2/2023).
Dikatakannya, pihak PLN UP3 Berau telah mengeluarkan jadwal pemadaman untuk tanggal 21 Februari. Namun, pemadaman tidak sesuai dengan jadwal dan lokasinya.
Seperti di kawasan Jalan Tanjung Baru, Sambaliung dan sekitarnya, berdasarkan jadwal, seharusnya wilayah ini padam pada pukul 16.00 WITA sampai pukul 20.00 WITA.
“Tapi kenyataannya pukul 13.00 WITA wilayah di sini sudah padam. Kalau memang ada pemadaman karena pengurangan daya, kami minta agar pihak PLN konsisten dengan jadwal yang diedarkan ke publik,” jelasnya.
Sementara itu, Idris, warga lainnya menuturkan, persoalan pemadaman dengan alasan kekurangan daya akibat pemeliharaan unit pada pembangkit selalu berulang-ulang. Karena itu, PLN selaku pihak yang mengalirkan listrik ke pelanggan seharusnya bisa mengantisipasi sedini mungkin. Sehingga jika terjadi kerusakan atau pemeliharaan pembangkit, tidak ada pemadaman bergilir.
“Ini kondisi yang berulang-ulang, tapi tidak ada antisipasinya. Apa yang bisa dilakukan pihak PLN untuk mengantisipasi adanya pemadaman bergilir,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Berau di Teluk Bayur, seharusnya sudah bisa meminimalisir pemadaman listrik. Sebab, jika PLTU Lati yang selama ini menyuplai daya ke PLN mengalami gangguan, PLTU Berau dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sambaliung seharusnya bisa mem-backup.
“Inikan berulang-ulang. Seharusnya bisa belajar dari situasi dan kondisi sebelumnya. Tapi ini sama saja, tidak ada perubahan,” katanya.
“Terus pihak Pemda Berau apa tindakannya. Kalau memang PLTU Lati itu milik Perusda Berau, PLTU Lati harus mengutamakan penjual setrumnya ke PLN. Karena dalam hal ini untuk melayani masyarakat Berau. Dengan adanya pemeliharaan unit, seharusnya setrum yang dijual ke PLN jangan sampai terganggu. Yang dijual ke perusahaan lah yang dikurangi. Utamakan yang ke masyarakat,” paparnya.
Seperti diketahui, penyalaan bergilir kembali dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Berau. Pemadaman dilakukan karena pembangkit unit #1 pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati tengah dilakukan pemeliharaan.
Berdasarkan surat pemberitahuan yang dikeluarkan PT Indo Pusaka Berau kepada PLN UP3 Berau, pemeliharaan dilaksanakan selama 23 hari kedepan, mulai 21 Februari sampai 16 Maret 2023.
Manajer ULP Tanjung Redeb PLN UP3 Berau, M Akhlis, mengakui telah menerima surat pemberitahuan dari PT IPB. Dia membenarkan bahwa akan ada penyalaan bergilir sekitar 20 hari.
Hal ini dilakukan karena kondisi saat ini pembangkit PLTU Berau mengalami de-rating daya dan PLTU Lati sedang dilakukan pemeliharaan unit #1 sehingga tidak dapat maksimal menyuplai listrik ke PLN. Dikatakannya, dengan kondisi ini, PLTU Berau hanya mampu menyuplai daya sebesar 7 MW dan PLTU Lati 5 MW.
“Intinya karena sistem kita isolated dan pelanggan terus bertambah, maka jika ada salah satu unit atau lebih yang terganggu, itu bisa mengakibatkan suplai listrik berkurang,” katanya, Selasa (21/2/2023).
Pihaknya saat ini tengah menyusun jadwal penyalaan bergilir untuk diedarkan ke masyarakat. Namun jadwal dan lokasi dapat berubah sewaktu-waktu, disesuaikan dengan kondisi pembangkit, gangguan jaringan, serta kondisi cuaca.
“Apabila terdapat pemadaman listrik diluar jadwal, maka hal tersebut disebabkan faktor gangguan lain yang tidak diprediksi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, PT Indo Pusaka Berau selaku pihak yang mengelola PLTU Lati, melayangkan surat pemberitahuan kepada PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau perihal pemberitahuan shutdown pemeliharaan PLTU Lati unit #1. Surat dengan Nomor: 043/01/DIR/IPB/II/2023 tertanggal 20 Februari ditandatangani oleh Direktur Utama PT IPB, Najemuddin.
Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa untuk meningkatkan kelancaran dan keandalan operasi unit PLTU Lati, maka diinformasikan bahwa akan dilakukan pemeliharaan unit #1 secara emergency untuk pekerjaan simple inspection, dengan alasan menurunnya performa pembangkit saat ini.
Surat itu menyebutkan, shutdown unit #1 PLTU Lati selama kurang lebih 23 hari, terhitung sejak Selasa (21/2/2023) hingga Kamis (16/3/2023) mendatang.
Diinformasikan oleh PLTU Lati, bahwa selama kegiatan tersebut berlangsung, suplai daya listrik dari PLTU Lati ke PT PLN UP3 Berau akan berkurang dan hanya mampu maksimal sebesar 7.0 MW melalui CB 031 dan CB 033. (Hbp)