Waspada Karhutla, BPBD Berau Catat 51 Titik Panas di September

TANJUNG REDEB, BorneoPost  – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui Kabupaten Berau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau mencatat, hingga pertengahan September 2025, terdeteksi sedikitnya 51 titik panas yang tersebar di berbagai wilayah.

Kepala BPBD Berau, Mashyadi Muhdi, menegaskan, lonjakan hotspot tersebut dipicu oleh faktor cuaca kering. Meski dalam beberapa hari terakhir jumlah titik panas menurun, ia mengingatkan agar kewaspadaan tidak boleh kendor.

“September ini angka hotspot sempat melonjak hingga 51 titik. Meskipun sekarang mulai turun, masyarakat harus tetap waspada,” tegas Mashyadi, Sabtu (27/9/2025) kemarin.

Ia menjelaskan, penanganan karhutla dilakukan secara terpadu bersama TNI, Polri, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang tersebar di kawasan Berau Barat, Utara, dan Tengah. BPBD juga menyiagakan posko serta unit pemadam di tingkat kecamatan untuk mempercepat respons darurat jika terjadi kebakaran.

Namun, Mashyadi menekankan bahwa peran masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan.

“Larangan membakar lahan harus dipatuhi. Sekali api menyebar, dampaknya bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga menimbulkan kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan,” tegasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjadi garda terdepan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.

“Jangan melakukan pembakaran sembarangan. Dampaknya bisa meluas dan membahayakan banyak orang,” pungkasnya.

Exit mobile version