BERAU, BorneoPost – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) terus mendorong pemberdayaan perempuan di wilayah pesisir Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, melalui program Solutions for Marine and Coastal Resilience in the Coral Triangle(SOMACORE). Program ini menyasar tiga desa pesisir, yakni Pegat Batumbuk, Suaran, dan Tabalar Muara, dengan fokus memperkuat usaha ekonomi lokal sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Sekretaris Dinas Perikanan Berau, Yunda Juliarsih, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menjaga sumber daya pesisir.
“Melalui program SOMACORE, pemberdayaan perempuan semakin kuat. Hal ini sejalan dengan arahan Bupati Berau untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan daerah,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).
Menurut Yunda, perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga ekosistem pesisir agar tetap sehat, sekaligus menjamin ketersediaan pangan bagi keluarga.
“Perempuan pesisir juga menjadi kunci dalam meningkatkan ketangguhan iklim di wilayah pesisir dan laut,” tambahnya.
Senada, Direktur Kebijakan Kelautan YKAN, Muhammad Imran Amin, menyebut penguatan kelompok usaha perempuan menjadi prioritas utama SOMACORE.
“Kelompok perempuan yang tangguh akan memperkuat pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KKP3K KDPS). Mereka berkontribusi besar dalam menjaga sumber daya perikanan yang menjadi penghidupan keluarga,” jelas Imran.
Selain mendukung akses perempuan terhadap sumber daya alam, produksi, dan modal usaha, SOMACORE juga menggarap program restorasi mangrove di kawasan tambak udang serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam pemantauan habitat penyu di KKP3K KDPS Berau. Kawasan ini termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia dan bentang alam laut Sulu-Sulawesi.
Tidak hanya itu, YKAN bersama Pemkab Berau juga menjalin kerja sama dalam pengelolaan budi daya perikanan berkelanjutan. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
Imran menambahkan, SOMACORE merupakan program yang didukung pendanaan International Climate Initiative (IKI) Pemerintah Jerman melalui kerja sama dengan The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, serta Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF).
“Program ini mendukung pemerintah Indonesia dalam memperkuat ketahanan wilayah pesisir, melestarikan sumber penghidupan masyarakat, dan menjaga bentang alam laut yang vital. Salah satunya di Berau, Kalimantan Timur,” tegasnya.