Info Sawit, PalmCO di 2050 Bakal Mengoperasikan 75 instalasi Pembangkit Tenaga Biogas (PTBg)

Ilustrasi Kebun Sawit

BorneoPost-Diungkapkan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, pembentukan dua Subholding PalmCo dan SupportingCo dalam waktu dekat akan mempercepat dekarbonisasi melalui sejumlah strategi. Pertama, dari sisi pengelolaan aset. Keberadaan Subholding PalmCo dan Subholding SupportingCo menjadikan perusahaan dengan luas areal tertanam mencapai 813.000 hektare (ha).

Lebih lanjut kata Mohammad Abdul Ghani, total emisi yang dihasilkan PTPN grup berdasarkan perhitungan tahun 2019 adalah 2.849 kilo ton CO2 equivalen. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan sawit sejenis seperti Sime Darbi sebesar 3.400 kilo ton CO2 equivalen, PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk atau SMART 4.000 kilo ton CO2 equivalen dan Grup Astra melalui PT Astra Agro Lestari Tbk 4.200 kilo ton CO2 equivalen.

“PTPN turut berkontribusi terhadap tiga pilar dekarbonisasi di setiap lini usahanya, mulai dari efisiensi energi, dekarbonisasi di sektor kelistrikan atau menghasilkan tenaga listrik dari sumber rendah emisi serta elektrifikasi pada end-uses,” kata Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan resmi diperoleh InfoSAWIT, Kamis (18/5/2023).

Sementara, Direktur PTPN IV yang juga Ketua Tim Transisi PalmCO, Sucipto Prayitno, menambahkan dengan pembentukan subholding yang fokus pada industri perkebunan sawit akan membuat perusahaan semakin fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dalam mendukung program pemerintah menuju net zero emission pada 2060.

Lebih lanjut Sucipto Prayitno menjelaskan, hingga 2050 mendatang, PalmCo menargetkan mengoperasikan 75 instalasi pembangkit tenaga biogas (PTBg) di berbagai penjuru Indonesia.

“Dengan semua inisiatif tadi, diproyeksikan PTPN akan mampu menekan emisi karbon sebesar 36% ditahun 2030 dan melampaui target net zero emission hingga minus 4% di tahun 2060,” tandas Sucipto Prayitno. (T2) Sumber: InfoSawit

Exit mobile version